4 MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE POPULER DI INDONESIA
4 MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE POPULER DI INDONESIA
Oleh Suryadin Laoddang
Oleh Suryadin Laoddang
Saat menjejak bangku kelas satu SMK (saat itu masih SMEA), guru Bimbingan Penyuluhan (BP) kami bercerita bahwa suatu saat nanti cara orang sekolah akan berubah. Gurunya ada di Jerman, muridnya di Indonesia dan cukup belajar di kamar tapi mereka bisa saling berkomunikasi langsung. Mungkin bayangan ini ada dalam benak guru saya, setelah mendapatkan stimulan wawasan visioner dari tontonan berita dari acara Dunia dalam Beritanya TVRI yang menampilkan berita dimana Presiden Soeharto waktu itu melakukan Teleconfrence bersama beberapa anak sekolah di Purwokerta. Tahun 1993, Perumtel (saat ini Telkom) mengenalkan konsep Online Learning yang kala itu dikenal dengan nama teleconference.
Kala itu, penulis tercengang, membayangkan peristiwa itu dengan mata membelalak terang. Membayangkan betapa indahnya model belajar itu. Mengimpingkan kapan model berlajar itu akan terwujud. Kala itu pembelajaran dengan bertahan duduk dalam kelas dari pagi hingga sore adalah sesuatu yang membosankan. Apalagi diserta dengan segalama macam aturan yang mengekang, sungguh sebuah pengkerdilan jiwa kreatif, jiwa bebas yang dibuat secara sistematis, terstruktur dan massif.
Berterima Kasihlah Pada Pandemi Covid 19.
Hampir 3 dekade kemudian, tepatnya bulan Maret 2020, saat pandemic covid 19 “secara resmi menjajah” seluruh lini kehidupan di muka bumi ini, saat itu jugalah metode belajar jarak jauh berupa belajar online dikenal luas. Pelajar sekolah di bangku sekolah berpindah ke pembelajaran online, meja kuliah yang dulu penuh dengan buku dan lembar tugas mahasiswa kini berpindah menjadi kuliah online. Belajar dan kuliah dilaksankan dengan konsep jarak jauh, guru dna dosen menyampaikan mata pelajaran – mata kuliah dari rumahnya, sementara pelajar – mahasiswa cukup bersiap di rumah atau di kamar kosnya, pelajaranpun tetap dapat diterima. Pandemi Covid 19, memaksa semua elemen mewujudkan impian penulis. Terima kasih pandemi covid 19.
Berterima Kasihlah Pada Pandemi Covid 19.
Hampir 3 dekade kemudian, tepatnya bulan Maret 2020, saat pandemic covid 19 “secara resmi menjajah” seluruh lini kehidupan di muka bumi ini, saat itu jugalah metode belajar jarak jauh berupa belajar online dikenal luas. Pelajar sekolah di bangku sekolah berpindah ke pembelajaran online, meja kuliah yang dulu penuh dengan buku dan lembar tugas mahasiswa kini berpindah menjadi kuliah online. Belajar dan kuliah dilaksankan dengan konsep jarak jauh, guru dna dosen menyampaikan mata pelajaran – mata kuliah dari rumahnya, sementara pelajar – mahasiswa cukup bersiap di rumah atau di kamar kosnya, pelajaranpun tetap dapat diterima. Pandemi Covid 19, memaksa semua elemen mewujudkan impian penulis. Terima kasih pandemi covid 19.
Metode belajar online ini juga memunculkan banyak aplikasi media belajar online dua arah, beberapa aplikasi belajar tersebut sangatlah familiar di Indonesia. Berikut penulis uraikan 5 diantaranya, diurutkan berdasarkan tingkat popularitas penggunaannya.
1. Zoom Meeting
Aplikasi belajar online yang paling banyak digunakan di Indonesia, tentu adalah Zoom Cloud Meetings. Penggunnya didominasi oleh anak sekolah dan mahasiswa yang melakukan pembelajaran secara daring. Para karyawan dan profesional juga menggunakannya baik untuk bekerja atau sekedar koordinasi dari rumah
Zoom banyak dipilih karena aplikasi ini tidak hanya menyediakan fitur video conference saja. Zoom juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan audio conference, merekam, live chat, share screen, dan webinar. Tersedia dalam layanan gratis dengan penggunaan maksimal 40 menit. Sementara versi berbayarnya tersedia dengan beragam fitur dan pilihan harga.
1. Zoom Meeting
Aplikasi belajar online yang paling banyak digunakan di Indonesia, tentu adalah Zoom Cloud Meetings. Penggunnya didominasi oleh anak sekolah dan mahasiswa yang melakukan pembelajaran secara daring. Para karyawan dan profesional juga menggunakannya baik untuk bekerja atau sekedar koordinasi dari rumah
Zoom banyak dipilih karena aplikasi ini tidak hanya menyediakan fitur video conference saja. Zoom juga memungkinkan penggunanya untuk melakukan audio conference, merekam, live chat, share screen, dan webinar. Tersedia dalam layanan gratis dengan penggunaan maksimal 40 menit. Sementara versi berbayarnya tersedia dengan beragam fitur dan pilihan harga.
2. Google Meet
Google tak ketinggalan, raja dunia online ini juga membesut aplikasi video conference bernama Google Meet. Aplikasi ini adalah pesaing sengit dengan Zoom karena jumlah penggunanya yang hampir sama.
Google Meet terintegrasi langsung secara penuh dengan G Suite yang memudahkan penggunanya untuk bergabung ke meeting online secara langsung melalui undangan yang diberikan host. Dengan G Suite tersebut, peserta juga bisa melihat jadwal rapat lain pada hari itu. Peggunaannya juga tersedia dari versi gratis dan berbayar.
3. Streamyard
Penulis lebih sering menggunakan ini, karena lebih powerfull digunakan oleh kaum profesional. Terutama yang mementikan unsur marketing dan nilai-nilai branding saat live, meeting dan belajar online.
Streamyard memiliki fitur ganti backgroud, overlay gambar dan video, cound down time, pasang logo, hingga running text dan beragam lainnya.
4. Blue Jeans
BlueJeans Video Conferencing juga di Indonesia. Aplika video conference ini memiliki fitur yang tak kalah berkualitas dari Zoom ataupun Google Meet. Aplikasi banyak dipakai oleh profesional dunia kerja dan perkuliahan di kampus dan sekolah bonafid. Aplikasi bersifat open source jadi bisa diakses sepuasnya secara gratis baik itu di perangkat laptop, komputer maupun smartphone. Sayangnya, peserta meeting dibatasi 150 orang peserta.
Google Meet terintegrasi langsung secara penuh dengan G Suite yang memudahkan penggunanya untuk bergabung ke meeting online secara langsung melalui undangan yang diberikan host. Dengan G Suite tersebut, peserta juga bisa melihat jadwal rapat lain pada hari itu. Peggunaannya juga tersedia dari versi gratis dan berbayar.
3. Streamyard
Penulis lebih sering menggunakan ini, karena lebih powerfull digunakan oleh kaum profesional. Terutama yang mementikan unsur marketing dan nilai-nilai branding saat live, meeting dan belajar online.
Streamyard memiliki fitur ganti backgroud, overlay gambar dan video, cound down time, pasang logo, hingga running text dan beragam lainnya.
4. Blue Jeans
BlueJeans Video Conferencing juga di Indonesia. Aplika video conference ini memiliki fitur yang tak kalah berkualitas dari Zoom ataupun Google Meet. Aplikasi banyak dipakai oleh profesional dunia kerja dan perkuliahan di kampus dan sekolah bonafid. Aplikasi bersifat open source jadi bisa diakses sepuasnya secara gratis baik itu di perangkat laptop, komputer maupun smartphone. Sayangnya, peserta meeting dibatasi 150 orang peserta.
Penulis telah sajikan beberapa aplikasi yang umum di pakai di Indonesia. Bagaimana, apakah Anda suka belajar online atau tatap muka?
"Thank you for nice information
BalasHapusPlease visit our website unimuda and uhamka". .". .". ." . .". ."
. .". .". .". ." . .". ."
. .". .". .". ." . .". ."
. .". .". .". ." . .". ."